Kamis, 20 September 2012

Konservasi Warisan Budaya Berbasis Kesejahteraan Rakyat


Yogyakarta --- Konservasi warisan budaya menjadi fokus perhatian pada Asia Europe Meeting Culture Ministers' Meeting (ASEM-CMM) ke-5 di Yogyakarta. Bentuk konservasi yang akan dilakukan berupa konservasi secara fisik, konservasi secara nilai, dan konservasi berdampak kesejahteraan.


Pada tataran konservasi berdampak kesejahteraan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan prinsip ekonomi kreatif menjadi faktor dominan. "Jadi, konservasi itu harus ada dampak kesejahteraan untuk rakyat," jelasnya saat memberikan keterangan pers ASEM-CMM ke-5, Selasa (18/9).
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti memberikan sambutan positif terhadap rencana tersebut. "Semua konservasi akan diarahkan ke ekonomi kreatif bagi rakyat," ungkapnya. Nantinya, jumlah kota yang termasuk memiliki warisan budaya akan diperbanyak dengan rencana program pendampingan mengarah ke ekonomi kreatif.

Wiendu memberikan contoh kawasan Kota Gede dan Sawah Lunto sebagai kota yang memiliki warisan budaya. "Kota Gede dan Sawah Lunto kan termasuk kota warisan budaya. Tapi tidak semua dibuat kota budaya," tuturnya. Wiendu menambahkan, keberadaan dampak kesejahteraan tidak dapat memengaruhi keputusan pelestarian suatu warisan budaya. "Ada tidaknya ekonomi kreatif di kota itu, konservasi tetap harus dilestarikan," tegas Wiendu di akhir wawancara. (GG)


Sumber :Kemdikbud 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ismail Wiroprojo